Whoaa! Akhirnya punya waktu juga buat selesain baca novel
Apple Wish disela-sela tugas sekolah yang lagi ‘ngepung’. Hehe ^^ maklum anak
kelas dusbelas yang tinggal ngitung bulan udah mau ngelepasin putih-abu-abunya.
Jadi, maklumin ajalah kalo para guru-guru tercinta ngasih tugas segunung. ^^
Wokee. Langsung saja, sesuai
janji sama penulis novel ini, kak Alfian. Ini aku bikin review novelnya. Semoga
suka, ya. :)
Judul
: Apple Wish
Penulis
: Alfian Daniear
Penerbit
: Ice Cube Publisher
Terbit
: April, 2014
Tebal
: viii+192 hlm.
ISBN
: 978-979-91-0709-1
REVIEW:
“Ini
bukan waktu yang tepat untuk jatuh Cinta.”
Begitulah sepenggal tagline dari
novel ini. Mungkin ini sedikit memberi peringatan bagi pembaca, kalau didalam
novel ini nggak terlalu membahas masalah percintaa dua sejoli yang lagi tengah
manis-manisnya memadu kasih. Tapi dalam novel ini lebih ke motivasi dalam
mewujudkan sebuah mimpi dari para tokohnya. Seperti yang tertera dibagian
sinopsisnya. Novel ini mempunyai tiga tahapan dalam bercerita.
First
Wish. Ada Nathan, seorang remaja SMA yang berprinsip anti-pacaran dan
bercita-cita kuat untuk menjadi penulis novel Fantasi yang menembus #1 New York Times Best Seller. Karena
cita-cita jadi penulisnya itu, nilai sekolah Nathan jadi berantakan. Dan karena
itu pula orangtua Nathan kurang sejalan dengan impian Nathan ini. Mereka tidak
menentangnya, hanya saja mereka berharap Nathan bisa sedikit memikirkan masa
depannya yang lebih baik lagi dari sekedar menjadi penulis.
“Papa nggak
melarang kamu menulis, lho.” Hal.14
“Untuk saat ini,
papa mohon kamu fokus ke sekolah kamu. Sesekali diwaktu luang kamu bisa
menulis, tapi jangan nomor duakan sekolahmu.” Hal.15
Second
wish. Menceritakan Yourissa, seorang atlet muda yang baru saja patah hati,
dan karena kegalauan memikirkan cintanya yang telah kandas, Yourissa pun gagal
jadi juara. Yourissa merasa kini mimpi masa kecilnya semakin jauh. Semua latihan
yang selama dilakukan tak berguna. Sia-sia.
“Jika ini adalah
sebuah pertandingan bulu tangkis, Yourissa baru saja menerima netting cantik dari lawannya. Dia tak
menduga itu sebelumnya. Namun shuttlecock
bergulir begitu sempurna, tipis diatas net. Yourissa tak berkutik.” Hal.60
Third
Wish. Setelah Nathan dan Yourissa mengalami kegalauan akut karena masalah
masing-masing, akhirnya keduanya memutuskan sejenak untuk mencari ketenangan.
Dan Malang adalah tujuannya. Takdir mempertemukan mereka di sebuah kedai “Apfel
Liebe”, saat insiden berebut stop kontak.
Dan kemudian pertemuan mereka juga berlanjut dalam sebuah game konyol –yang menurut
mereka sepertinya telah terskenario- Snow
White Challenge. Ya, begitulah nama game
itu.
Kisah mereka pun
berawal disini. Bagimana kelanjutan cerita Nathan dan Yourissa, baca sendiri
dong! Hehe^^^ nggak enak kalo diceritain semuanya. Nanti malah nggak pada
penasaran lagi.
Lalu, saat
cita-cita keduanya semakin dekat, Nathan maupun Yourissa harus memilih, tetap
melangkah mengejar mimpi atau putar arah mengikuti rasa yang diam-diam tumbuh
tanpa permisi…
Begitulah akhir
kutipan sinopsis di bagain belakan buku ini. Jadi, kalau mau ceritanya lebih
lanjut, ayo buruan serbu gramedia dan Tokbuk2 di daerah kalian. kalo aku sih
dapat langsung dari kakak penulisnya, nih, plus tanda tangannya. :) pokonya novel ini pas banget direkomendasiin buat
para remaja yang lagi dalam menentukan masa depan. Mau terus menuruti kemauan
sendiri tanpa memikirkan orang lain, atau akan sedikit menerima saran dari
orang-orang terdekat. Buku ini penuh motivasi dalam menggapai impian, nggak
bakal nyesal deh bacanya. Yang nyesal tuh kalo nggak baca. Hehe ^^
Oh ya, terimakasih untuk kak Alfian
yang udah milih aku sebagai salah satu pemenang di #AppleWishGA bulan lalu, dan
akhirnya dapat buku ini deh. J
Sekian dulu dari
aku. Maaf kalo ada salah-salah kata. Wassalam :)
Sebelumya ada
beberapa quote kece nih :)
“Kebanyakan orang selalu mikir ribet untuk ngelakuin
sesuatu yang bermanfaat buat orang lain, padahal untuk kesenangan mereka tanpa
perlu mikir langsung dilakuan.” Hal.149
“Kekalahan bukanlah momen untuk ditangisi. Kekalahan
adalah moment di mana kamu harus menyadari bahwa kamu harus berlatih lebih
giat. Kekalah adalah satu bekal untuk menjadi juara sejati dihari esok.”
Hal.164
“Jika kamu punya mimpi jangan pernah takut untuk
mengucapkannya. Yakini itu selalu.” Hal.165
“Keyakinan lo bakal sia-sia kalo nggak mau usaha untuk
meraihnya. Tapi, yang paling rugi adalah orang yang nyerah duluan dan yang
putus asa, yang nggak mau mencba lagi.” Hal.165
“Lo mesti inget, lo itu lahir buat jadi juara. Lo itu
lahir buat jadi bintang.” Hal.168
“Lampion menjadi secerah cahaya yang menerangi
kegelapan. Sama halnya dengan harapan dan impian. Selama manusia masih
menyimpan harapan dan impian, dalam kondisi sesuram dan sesedih apapun mereka
pasti punya petunju.” Hal.182
Tidak ada komentar:
Posting Komentar