Welcome
para Mahasiswa Baru!
Rasanya
baru kamaren padahal gue dapat kalimat itu dari para senior gue. Baru kemaren
pula gue berada di posisi sebagai maba. Waktu emang cepat banget berjalan ya,
sekarang gue udah harus ngucapin kata-kata tersebut untuk para adek-adek maba
gue. Nggak kerasa gue udah dua semester jadi mahasiswa, selama dua semester itu pula gue mengalami
metamorfosis yang luar biasa jauh berbeda dari masa-masa masih jadi siswa
sekolahan dulu. Sumpah! Kehidupan mahasiswa itu jauh banget dari anak sekolah,
lebih berat guys! Kalau salama ini kita lihat anak-anak kuliahan di FTV atau di
sinetron-sinetron pada senang-senang, itu bohong banget. Pencitraan.
Manipulasi.
Saat
masih belajar di MAN dulu gue emang kepengen banget gitu jadi anak kuliahan,
gue yakin juga kalian-kalian anak sekolahan saat ini juga merasakan begitu. Hal
itu wajar sih, mungkin karena kebanyakan diboongin mahasiswa FTV itu atau kitanya
aja yang udah jenuh jadi siswa yang kerjaannya duduk seharian di sekolah, pergi
pagi pulang siang. Malahan parahnya lagi 2016 ini mau ada full day school, di mana lo
datang ke sekolah pas matahari terbit dan pulangnya pas matahari udah pamit
pulang lagi. Gimana nggak makin jenuh, ya?
Tapi
tekad kuat dan impian-impian kalian, termasuk gue, akan mendadak sirna saat
kita udah menjalani dan tahu gimana jadi anak kuliahan itu. Mungkin yang selama
ini kita bayangkan emang benar-benar cuma jadi banyangan doang, nggak bisa kita
dapatkan secara nyata. Ke kampus cuma buat mencari hiburan, di kelas dosen
ngajar mahasiswa asik sendiri, nggak ada kelas berburu gebetan. Nggak gitu
sebenarnya. Kalau kalian percaya yang begitu-begitu, kalian emang sudah sukses
dibohongi habis-habisan sama mahasiswa FTV itu.
Sebagai
anak yang udah dan masih ngerasain gimana kehidupan para mahasiswa, sedikit gue
kasih gambaran untuk para adik-adik maba tercinta. Jadi, seperti yang udah gue
katakan sebelumnya, untuk menjadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa (bukan
sekedar mahasiswa FTV) banyak hal yang harus kita lalui. Salah satunya adalah
sebagai mahasiswa kita harus bisa menyesuaikan diri terlebih dahulu dalam
kehidupan perkuliahan.
Awal-awal
masa kuliah emang kedengarannya menyenangkan, kita bisa dapat teman baru. Kalau
waktu dulu sekolah paling teman-temannya cuma anak sedaerah atau bahkan teman-teman
main sendiri di rumah, saat masuk dunia perkuliahan kita bisa berkenalaan
dengan teman-teman dari berbagai daerah berbeda. Bahkan pula berbeda suku,
bahasa dan juga agama. Kehidupan anak kuliahan emang banyak perbedaannya, dan
dari perbedaan itulah kita (anak kuliahan) bisa menemukan banyak pengalaman
baru untuk bekal hidup nanti.
Namun
begitu, dunia perkuliahan adalah dunia yang bebas dan serba sendiri. Kenapa gue
bilang begini? Soalnya nih kalau dulu di sekolah kita masih diawasi guru, dan
apa-apa yang kita lakukan harus diketahui oleh guru. Nggak masuk sekolah
ditanyain, kalau ngasih alasan bohongan juga masih tetap ditanyain. Beda banget
sama di kampus, lo nggak masuk ya dosen bodo amat. Lo izin ya syukur, nggak ada
keterangan sampai beberapa kali pertemuan, ya silakan ngulangan tahun depan.
Gampang aja, kan! Iya gampang, kalau lo kuliahnya cuma main-main, nggak ada
niatan untuk lulus.
Menjadi
anak kuliahan itu lo harus bisa lebih mandiri, misalnya nih dosen ngasih tugas,
ya sebisa mungkin harus lo kerjain sendiri jangan ngarep sama teman. Waktu
sekolah dulu sih gampang, ada tugas, nggak bisa atau malas ngerjain ya tinggal nyontek
teman besoknya. Kuliahan nggak bisa gitu kawan, biasanaya tugas satu mahasiswa
dengan yang lain itu beda. Tapi tergantung dosennya juga sih, kalau dianya
nggak mau repot-repot periksa tugas, ya terpaksa ngasih tugas yang sama seluruh
kelas. Mungkin saat itu keberuntungan ada dipihak lo, tapi yakin deh itu nggak
akan bertahan lama.
Soalnya
nih, akan ada saatnya nanti kalian penelitian dan bikin laporan, kalian akan
ngerasain gimana susahnya bikin karya sendiri, nggak jiplak punya orang.
Apalagi saat udah semester akhir, tugas wajib mahasiswa bikin skripsi, yang
susahnya pengen minta balik jadi anak TK lagi. Tapi sayang, nggak bisa. Kalau
mau lulus dan dapat gelar sarjana, ya harus kudu wajib nyelesain skripsi.
Jangan sampai saat lo nyusun skipsi ini lo masih pada ngandelin keahlian copy
paste punya orang, mati aja lo sono!
Sebagai
mahasiswa, mandiri itu adalah suatu keharusan dan harus dimulai saat-saat awal
perkuliahan agar nantinya terbiasa. Nggak cuma mandiri, tepat waktu juga
kewajiban anak kuliahan. Kalau masa-masa sekolah dulu telat masuk paling
dihukum doang, udah gitu boleh masuk lagi. Tapi dalam perkuliahan, telat masuk
ya udah silakan balik rumah atau tunggu aja jam berikutnya. Kalian nggak bakal
dibolehin masuk kalau udah lewat batasan waktu yang disepakiti dalam kontrak
kuliah antara dosen dan mahasiswa saat awal masuk kuliah dulu. Kalau di kampus
gue kayak gitu aturannya. Di kampus lain juga gue yakin nggak ada dosen yang
mau menunggu mahasiswanya. Nggak ada! Kecuali yang telat dosennya, kita
mahasiswa wajib menunggu. Maklumin, kan dosen.
Mahasiswa
itu juga harus banyak-banyak belajar sabar dan mengalah. Bagaimana kita harus
sabar ngadapin kemauannya dosen. Misalnya nih, dosen ngasih tugas dan kudu
dikumpulin minggu depan. Pas minggu depan kumpul eh taunya nggak sesuai yang
diminta, ya harus perbaikin. Kalau butuh biaya, ya kudu ngerogoh kantong
sendiri lah. Dosen mah tinggal terima beres sesuai yang dia harapkan, bodo deh
lo ngerjainnya gimana. Mau nggak tidur tiga hari empat malam kek, lo nggak
sempat makan karena tugas itu kek, itu semua derita lo sebagai mahasiswa.
Belum
lagi ada dosen yang suka lupaan. Lo rela bangun pagi-pagi padahal semalam abis
begadang bikin tugas, tapi lo nggak bisa apa-apa karena ada jam kuliah pagi.
Udah gitu mandinya asal-asalan biar nggak makin telat ke kampusnya. Sampai
kampus eh dosennya malah belum datang. Sebagai mahasiswa pun lo dan teman-teman
pada nunggu tuh dosen. Lima menit lewat. Sepulu menit. Setengah jam. Empat
puluh lima menit, juga udah lewat. Tapi dosennya masih belum muncul juga. Oke.
Akhirnya teman yang menjadi ketua di kelas coba telpon dosennya. Pas diangkat
dan tanya kenapa beliau belum datang, eh jawabannya simpel banget.
"Bapak
lagi di luar kota. Semalam berangkat dan lupa ngabarin kalian kalo kita nggak
masuk."
Hanya
itu. Dan kita, sebagai mahasiswa yang harus super sabar, ya harus nerima
kenyataan. Mau nyalahin dosen karena udah buang-buang waktu kita (yang
sebenarnya masih bisa dipake buat lanjutin mimpi tadi pagi) nggak bisa. Dosen
nggak pernah salah, mahasiswa yang harus mengalah.
Kalau
udah nggak masuk gini, biasanya kalau dosen itu baik, dia bakalan minta waktu
lain buat ganti jam sebelumnya biar materi kuliahnya nggak ketinggalan. Tapi,
yang pastinya terserah dosen yang ngatur di luar jam kuliah lain. Sebagai
mahasiswa ya kita harus kudu berkorban meninggalkan kegiatan yang nggak
penting-penting banget demi ngejar ketertinggalan mata kuliah karena dosen yang
berhalangan ini. Sebenarnya yang tadinya dosen yang nggak masuk, malah kita
yang harus berkorban. Namanya juga dosen, nggak pernah salah, dan sebagai
mahasiswa ya harus mengalah lagi.
Itu
hanya sebagian tipe-tipe dosen yang ada di dalam per-kampus-an, masih banyak
lagi tipe dosen lain yang membuat mahasiswa harus siaga satu untuk selalu
mengalah (kalau begini caranya sih, lama-lama lagu Selalu Mengalah- nya
Seventeen bakalan jadi lagu wajibnya mahasiswa nih!). Terlebih lagi nih kalau
ada dosen yang suka ngambek-an, ribetnya lagi dosennya cewek lagi. Repot bray!
Butuh kesabaran super doble tambah kubik ekstra buat menghadapinya. Belum lagi
pacar sendiri masih ngambek gara-gara balas chat telat, eh ditambah lagi dosen
yang ikutan ngambek gara-gara salah bikin tugas. Ya Allah, besarkan hati kami
para mahasiswa ya Allah.
Dari
sekian banyak tipe dosen yang harus lo hadapi di tiap mata kuliah dan
tugas-tugas yang mereka berikan, di luar jam kuliah sebagai mahasiswa juga
harus mencari pengalaman berorganisasi. Selain akademik, berorganisasi juga
bagian dari kehidupan mahasiswa di kampus maupun luar kampus. Karena di
organisasi inilah kita akan banyak menambah wawasan dan pengalaman yang nggak
semuanya kita dapatkan dari belajar dalam kelas di kampus. Organisasi adalah
tempatnya mahasiswa unjuk kebolehan minat dan bakatnya agar semakin berkembang
dan dapat diandalkan. Dalam organisasi pula kita bakalan banyak mendapatkan teman dan
jangkauan tentang dunia kerja sehingga nantinya saat lulus bisa lebih gampang
mendapatkan perkerjaan.
Kadang
kala karena organisasi ini, ada mahasiswa yang rela mengorbankan akademiknya
demi lebih leluasa berorganisasi. Mereka lebih memilih kegiatan organisasi
ketimbang ikutan mata kuliah di kelas. Kebanyakan dari mereka kadang beralasan
salah jurusan, makanya dari pada pusing belajar di kelas mending nyantai di
oragnisasi. Ada juga yang kuliah biar bisa masuk organisasi, ini sih mahasiswa
yang nggak punya minat kuliah, palingan kuliah karena paksaan orang tua. Jadi
nggak cuma dosen, mahasiswa juga banyak tipenya. Nggak semuanya sama.
Terlepas
dari susahnya menghadapi berbagai tipe dosen dan kesusahan lain di kampus,
sebenarnya menjadi mahasiswa itu juga ada enaknya kok. Misalnya nih, lo nggak
ada kelas, waktu lo itu bisa dipakai untuk keperluan lain. Bisa buat nyalurin
hobi di organisasi lah. Ngumpul seru-seruan sama teman-teman lah. Jalan-jalan
ke mana kek. Pokoknya nggak bikin lo bosan di kampus terus. Beda kalau saat
sekolah kalau ada jam kosong kita masih tetap harus di sekolah, nggak bisa
kemana-mana. Jangankan keluar sekolah, keluar ke kantin aja kadang nggak boleh.
Jadi,
buat kalian para maba yang bentar lagi akan menjadi mahasiswa yang
sesungguhnya, mungkin saat ini masih boleh lah menganggap kuliah itu gampang.
Kuliah itu keren. Tapi pada saatnya nanti kalian udah merasain jadi anak
kuliahan ya, jalani saja kehidupan kalian sebagai mana mestinya, kuliah kan
keinginan kalian. Mengeluh boleh saja, asal jangan semuanya dikeluhin dan
jangan pula waktu mengeluh kalian mengganggu aktivitas kuliahnya, ya. Terlebih
lagi, jangan sampai ada yang frustasi
dan berhenti kuliah cuma gara-gara tahu kalau selama ini kalian dibohongin sama
mahasiswa FTV. Semoga nggak ada yang sampai kayak begitu.
Sekali
lagi gue sebagai mantan maba yang bentar lagi masuk semester tiga dan harus
lepas segel ke-maba-an, gue mengucapkan, Selamat Datang untuk kalian para
Mahasiswa Baru! Selamat menikmati masa-masa yang sudah kalian dambakan sebelumnya,
jangan sampai ada yang menyesal karena nggak sesuai yang diharapkan, ya. Jalani
saja, semua akan indah saat nama lo nggak cuma diakhiri nama bapak lo doang, tetapi
juga gelar yang sudah susah payah lo dapatkan. Sekian.
Salam Mahasiswa!
penasaran sekaligus khawatir dengan kenyataan nantinya menjadi mahasiswa baru seperti apa. Setidaknya, sekarang saya punya sedikit gambaran tentang perkuliahan :D
BalasHapusHahaha santai aja, yang penting nggak ngarep bisa seperti mahasiswa FTV itu aja sih. thanks udah mampir ya :))
Hapus